Pages

Lorem ipsum dolor sit amet

Etiam sit amet turpis. Duis nulla diam, posuere ac, varius id, ullamcorper sit amet, libero. Nam sodales, pede vel dapibus lobortis, ipsum diam molestie risus, a vulputate risus nisl pulvinar lacus.

Senin, 15 Agustus 2011

Sejarah Pulau Tambelan

SULTAN ABDULLAH MUAIYATSYAH
(1615-1623)
1. Riwayat
Meriwayatkan Sultan Abdullah Muaiyatsyah bernama Sayyid Abu Bakar Raja Bungsu. Raja seberang yaitu Sultan J o h o r VII yang makamnya berada di Pulau Tambelan Kabupaten Kepulauan Riau termasuk salah satu pulau di Pulau Tujuh.
Makam Sultan Johor ini terletak di kawasan pedesaan Batu Lepuk yang tidak jauh dari komplek Sekolah Dasar No.003 Tambelan. Makam beliau terletak di sebuah bangunan tua yaitu atas prakarsa almarhum Datuk Kaya Hasnan Yahya.
Makam Sultan Abdullah Muaiyatsyah ini dikelilingi oleh makam keluarga lainnya serta di sebelah menghadap ke Utara terletak pula makam seorang Raja Riau yang bernama Sultan Mansyur. Marhum Tambelan ini semula makamnya terletak di suatu bukit bernama Bukit B e n t a y a n (Mentayan).
Oleh Sultan Mansur dan saudaranya bernama Sultan Y a h y a makam tersebut di pugar dan di pindahkan ke tempat yang sekarang ini dan oleh PSK telah di lindungi oleh Undang-undang monumenten Ordonansi STB 238 1931 dengan lokasi di Desa Batu Lepuk Tambelan.
Situs bersejarah ini erat kaitannya dengan asal usul nama   Pulau Tambelan, sehingga kepindahan beliau (Sultan Johor) mempunyai arti yang sungguh mendalam bagi setiap masyarakat yang mengunjungi ataupun berziarah ke makam Raja Bungsu dari Johor tersebut. Marilah kita ikuti riwayat sejarah terjadinya Pulau Tambelan menurut cerita atau versi dan seorang tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Kampunq Hilir Kecamatan Tambelan. Cerita asal muasal Tambelan ini menurut beliau ada kaitannya dengan pemakamam Sultan Abdullah Muaiyatsyah yang di ceritakan di atas.
Hasil rekaman Bapak Ramli Ismail ini berasal dari H. Ali Bin M. Said (Almarhum) kira-kira pada tahun 1948 dimana beliau pada saat itu berada di Kalimantan Barat. Penulis sendiri pernah menyaksikan basil karya beliau berupa syair-syair, sajak dan catatan berupa silsilah turunan orang-orang datuk nenek orang Tambelan.
Beliau adalah orang tua dari almarhum Ismail Ali mantan Jupen Kecamatan Tambelan dan kemudian pensiun dan tutup usia di Tanjungpinang.
2. Kedatangan Rombongan dari Johor Malaysia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar